MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR (IBD ) TENTANG KEINDAHAN . .
‘MAKALAH’
ILMU
BUDAYA DASAR
Nama : Alan Darma Saputra
Kelas :
1ib06
Npm :
10414720
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELETRO
DOSEN: DWI GITA VERASARI
DAFTAR ISI
Pendahuluan ...............................................................2
Latar belakang
.................................................4
Rumusan masalah
.................................................................4
Tujuan pembahasan ................................................5
BAB 1.
Pengertian tentang kindahan..................6
a. keindahan pada manusia..................6
b. keindahan dibagi menjadi 3 yaitu.....7
BAB 2.
Nilai-Nilai ekstrinsik dan inerinsik keindahan pada manusia...8
a. nilai ekstrinsik dan interinsik............8
b. keindahan pada manusia......................9
BAB 3.
Penderitaan dan siksaan...................9
a. penderitaan dan sebab-sebabnya.........10
b. penderitaan yang timbul akibat penyakit.......11
BAB 4.
Renungan.............................................................12
a. teori pengungkapan....................................13
b. teori
metafisik..............................................13
c. teori psikologis..............................................14
BAB 5.
Phobia..............................................................14
a. phobia
sosial.............................................15
b. phobia spesifik..................................................................15
BAB 6.
Pendapat apabila seseorang ada yang mengalami penderitaan....16
Daftar
Pustaka................................................................17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun referensi bagi pembaca juga dapat membantu menambah pengetahuan
wawasan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kami sadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
karena kurangnya pengalaman yang kami miliki. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada pembaca untuk memberikan kritik maupun masukan-masukan yang
bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi dalam membuat suatu makalah.
Bekasi, 29 ApriL 2015
1.2. LATAR
BELAKANG
Didalam
diri setiap makhluk hidup, terutama manusia selalu menginginkan sebuah
keindahan. Sesuatu yang terlihat bagus, cantik, elok dan sebagainya. manusia menginterpretasikan
keindahan sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula
dengan perkembangan peradaban teknologi, social dan budaya. Diantaranya
pemandangan, rumah, tatanan, perabotan, suara, hasil seni bahkan manusia itu
sendiri. Karena itu keindahan dapat dikatakan merupakan bagian hidup dari
manusia.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Karena itu tiruan lukisan. Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut
konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya
mengenai objek yang diungkapkan.
Keindahan
juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu
dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
1.3. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah, diantaranya:
* Jelaskan pengertian tentang keindahan ?
* Jelaskan nilai –
nilai ekstrinsik dan interinsik keindahan pada manusia ?
* Jelaskan pengertian
tentang dari penderitaan dan siksaan ?
* Jelaskan tentang
pengertian dari Renungan ?
* Jelaskan pengertian
pHobia ?
* Bagaimana pendapat
kalian tentang apabila seseorang ada yang mengalami suatu penderitaan ?
1.4. MAKSUD DAN
TUJUAN
Maksud
dan tujuan dari pembahasan makalah ini, yaitu agar manusia dapat mengetahui apa
itu keindahan , nilai- nilai ekstrinsik dan interinsik, penderitaan dan
siksaan, renungan dan phobia serta dapat menginterpretasikan itu dengan baik sesuai yang kamu baca . .
Bab 1.PENGERTIAN TENTANG KEINDAHAN MENGALAMI PENDERITAAN
KEINDAHAN atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena
ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of
the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya".
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος,
kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos.
Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya".
Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya".
Sebuah buah yang matang
(pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk
tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak
akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna,
termasuk "muda" dan "usia matang".
A.KEINDAHAN PADA MANUSIA
Wanita yang elok
rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang
rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam
masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah
secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada
beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang
meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan,
kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan
yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti
kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang,
berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan
sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia.
Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan
fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah
KEINDAHAN adalah
susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang
paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
a). Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan
dalam arti luas Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a.
Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti
estetik murni Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala
sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti
terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Cinta sangat kuat
sekali dalam membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk menciptakan
keindahan bagi para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para seniman
kreativitas itu hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh Keatas
keindahan adalah konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.
Bab 2. NILAI – NILAI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK
A.NILAI EKSTRINSIK
Nilai ekstrinsik adalah
sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal .lainnya
(“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu contohnya :Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
NILAI INTRINSIK
Nilai intrinsik adalah
sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun
demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin
disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai
intrinsik .
Demikian banyaknya
hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan
intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau
seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo
ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan
kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban
mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada
zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan
mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada
masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang
menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di
masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi
sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
B.MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari
kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda
yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil
seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di
lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh),
rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar
Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan
dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata
itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang
berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan
terakhir dipendekkan sehingga ditulis “belum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
a ). Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang
Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian
ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah,
sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
b ). Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut
pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
c ). Keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti
yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang
selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
d ). Nilai
estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie
menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya.
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related
Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a
human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an
individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat
seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata
adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya.
Bab 3. PENDERITAN DAN SIKSAAN
A.PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra yang
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tuhan memberikan kesenangan atau
kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan
yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Dalam surah Al Insyiqoq ayat 6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan.” Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Dalam surah Al Insyiqoq ayat 6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan.” Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
a) Penderitaan
& sebab-sebabnya
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi sebagai berikut :
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi sebagai berikut :
1). Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadiderita. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Kesadaran itu baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita.
2). Penderitaan yang timbul akibat penyakit,siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit/siksaaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, & optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan/jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Didalam kitab suci diterangkan
jenis & ancaman siksaaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu
siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan
harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain ayat 40 surah Al Ankabut
menyatakan : “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan,
karena dosa-dosanya. Ada diantara kami hujani dengan batu-batu kecil seperti
kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergerumuh dahsyat seperti kaum
Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, dan ada pula
yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.”
Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
a). Siksaan yang
bersifat psikis
1. Kebimbangan,
Dialami oleh seseorang apabila ia pada suatu
saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang diambil. Bagi orag yang lemah
berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu
berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang cepat mengambil suatu keputusan,
sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
2. Kesepian,
2. Kesepian,
dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi
dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian
ini tidak boleh dicampuradukan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh
petapa yang tempat tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah
satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang. Kesepian perlu cepat
diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Selain
mencari kawan, seseorang juga perlu mencari kesibukan, khususnya yang bersifat
fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
3.
Ketakutan,
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut dibesar-besarkan yang tidak
pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Ketakutan dapat juga timbul atau
dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal
yang bersifat psikis.
Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasakan ketakutan antara lain :
a.
Claustrophobia&Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup. Agorophpbia adalah
ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b.
Gamang
Merupakan
ketakutan seseorang berada ditempat yang tinggi.
c.
Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila
ia berada di tempat yang gelap.
d.
Kesakitan
Merupakan ketakutan yang disebabkan oleh
rasa sakit yang dialami.
e.
Kegagalan
Merupakan
ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
b). Kekalutan
Mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1.
Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,
demam,
nyeri pada lambung.
2.
Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,apatis, cemburu,
mudah marah.
3.
Selalu
iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga
dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan
detruksi diri dan bunuh diri.
4.
Komunikasi
sosial putus dan ada yang disorientasi social.
5.
Kepribadian
yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
6.
Terjadinya
konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya
dengan lingkungan masyarakat.
Tahap-tahap gangguan jiwa :
1. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya.
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
4. Krisis
ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
5. Dipicu
oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
6. Faktor
sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya
budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik,
sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak
akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat
menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun
hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab timbulnya kekaLutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses- proses kekalutan mental :
Positif, bila trauma
(luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari
kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum
mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan
bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma
yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk
keluar dari penderitaan.
Bab 4. RENUNGAN
RENUNGAN
Renungan
memiliki arti yaitu tidak melakukan apa-apa(diam) namun di dalam nya kita
memikirkan sesuatu,atau pun seseorang.Biasa nya seseorang merenung ketika iya
ingin benar-benar merasakan,dan ingin mengungkapkan apa yang ada di dalam
pikiran nya.hasil dari merenung yaitu Renungan,tidak jarang orang merenung
lantaran dia sedang memikirkan jalan keluar atas masalah yang sedang di
hadapinya saat itu,dan juga ketika seseorang tersebut ingin mengetahui
kesalahan yang telah dia lakukan kepada orang lain namun dia tidak menyadari
kesalahan itu.
Dalam menciptakan karya seni pun kita butuh merenung agar bisa mendapatkan inspirasi pada saat membuat sebuah karya seni,berikut adalah teori merenung yang saya dapatkan :
Dalam menciptakan karya seni pun kita butuh merenung agar bisa mendapatkan inspirasi pada saat membuat sebuah karya seni,berikut adalah teori merenung yang saya dapatkan :
A.
Teori
Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an
expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia
Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris.
B. Teori Metafisik
B. Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang
yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda
di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide
dibaliknya.
C . Teori PsikologiS
C . Teori PsikologiS
Salah satunya ialah teori permainan yang
dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer
(1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap
kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus
dikeluarkan.
Kegiatan merenung bisa sukses terjadi karena ada nya
situasi sekitar yang mendukung,biasanya orang yang sedang melakukan kegiatan
merenung cenderung melakukan nya di tempan yang sunyi dan tenang sehingga
dia bisa mengevaluasi segala sesuatu yang iya renungkan di dalam alam pikir nya
dengan baik dan kegiatan merenung di tempat yang sunyi pun bisa membuat si
perenung lebih relax setelahnya.
Bab 5. PHOBIA
Fobia (gangguan
anxietas fobik) adalah rasa ketakutan
yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi
sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu
sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman
sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan
seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara
seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa
lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap
fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat
menjijikkan ataupun menakutkan.Dalam keadaan normal setiap orang memiliki
kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus
menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya
fiksasi.
Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan
dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat
pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang
yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut
tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang
tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan
agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan
cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang
tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif
yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan
intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon
tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya.
A.PHOBIA SOSIAL
Fobia
sosial dikenal juga
sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan akan diamati
dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa malu dan
tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong orang
untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak disebebabkan karena masalah fisik
atau mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan kepribadian).
B.PHOBIA SPESIFIK
Fobia
spesifik ditandai oleh
ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini
termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian
kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Pada fobia
terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang mula-mula
menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu
salah-pindah dan simbolisasi, Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut
barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut,
orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha
menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar..
Bab 6. PENDAPAT BILA ADA ORANG YANG MENGALAMI PENDERITAAN
*BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG APABILA SESEORANG ADA YANG MENGALAMI SUATU PENDERITAAN???
Menurut
pendapat saya bila ada orang mengalami
penderitaan harus kita bantu dan kita sebagai yang mempunyai agama dan peduli
sesama harus Saling menolong gak mandang dia tua atau muda , kaya atau miskin ,
laki ataupun perempuan semuanya harus kita bantu ,
Ini tentang penderitaan bila ada seseorang
yang mempunyai penyakit , ketakutan fisik , kelakuan mental yang kurang baik
kita harus merangkulnya dengan kasih sayang kenapa karna ALLAH SWT maha adiL
dan melihat bila saja ada sesama manusia saling membantu orang yang sedang
mengalami musibah atau mengalami suatu PENDERITAAN karna masalah , setiap manusia pasti mempunyai masalah dan
penderitaan yang kita pun sulit memecahkannya ,biasanya kita hanya terdiam dan meratapi apa yang
sedang terjadi kepada kita makanya di AL-QUR’AN menjelaskan tentang bila ada
yang mengalami kesulitan , kesusahan dan penderitan , kita sebagai umat MUSLIM
harus membantunya ,
DAFTAR PUSAKA ,
REFERENSI . . .
BEKASI 29 APRIL 2015
{ ALAN
DARMA SAPUTRA }
!. . TERIMA KASIH . .!
Komentar
Posting Komentar